skip to main |
skip to sidebar
sekedar renungan tentang kehidupan
Kadang kita merasa menghadapi suatu masalah yang “sangat sulit” atau
“sangat berat” (baik di tempat kerja, di keluarga, di lingkungan
masyarakat,maupun masalah pribadi diri sendiri), bahkan kadang bisa
terlintas di benak kita, kenapa demikian berat beban masalah/cobaan yang
kita terima ? (padahal kalau kita menerima anugrah/hadiah/ kenikmaran
yang demikian besar, kita tidak pernah mempertanyakan nya, kenapa kok
saya yang menerima). Dan kadang kita lupa dg doa : berilah beban yang
aku sanggup memikul nya….
Berat – ringan, kecil – besar, masalah – bukan masalah,
sedih-gembira, hukuman-pahala, derita/nestapa- bahagia.. ..dst. bukankah
hanya cara pandang kita tentang “sesuatu” ?
Perihal, peristiwa, kejadian tetap sama, namun dengan sudut pandang
yang berbeda (kita coba geser cara pandang) dan me-makna-i nya dengan
cara yang berbeda, maka hasil nya juga akan berbeda. Semua hanya ada di
benak kita sendiri !
Otak kita lah yang membuatnya berbeda ! Peristiwa bisa sama, namun
kalau kita memaknai/memandang nya sebagai hal yang positif, bermanfaat,
mengambil pelajaran, maka hasil nya akan demikian. Dan tentu
sebaliknya.. .
Terlampir meneruskan kiriman dari seorang rekan yang membuktikan
bahwa “cara kerja” otak kita ternyata “melihat” sesuatu bukan apa ada-
nya, tapi sebagaimana kita melihat nya. Teringat salah satu ungkapan
dari seorang sahabat (dalam bahasa Jawa) :”Sing ora ono iku sejatinya
ono, sing ono iku sejati-ne dudu…” (yang tidak ada/nampak itu sejatinya
ada, yang ada/tampak itu sejatinya bukan…”.
0 komentar:
Posting Komentar